09 August 2017

Telaga Kumbang, Telaga Hijau Dari Lembuti

Berada dalam lembuti (lembah bukit Tui), bukit yang terkenal didaerah Padang Panjang ini memiliki subuah telaga nan indah – Telaga Kumbang. Akan tetapi yang harus diperhatikan adalah Talago Kumbang adalah milik hak ulayat adat dari nagari Jaho , X Koto, Tanah Datar, Sumatera Barat. 


Menjulang tinggi Ditengah kota Padang Panjang, bukit Tui mengokohkan dirinya sebagai penjaga kota hujan tempat Hamka belajar ini. Bukit yang memanjang kearah singkarak ini memiliki sebuah telaga cantik dibagian bukit bagian kenagarian Jaho. Telaga kumbang bisa dicapai melalui jorong Jaho yang berbatasan dengan Padang Panjang. Bagi penduduk Padang Panjang telaga ini adalah telaga angker yang mencuri nyawa orang yang berani datang kesana, telaga yang lebih baik tak disebut. Namun berbeda dengan penduduk Jaho, mereka sudah akrab dengan telaga ini dan sudah menjadikan tempat bermain dan mancing kala airnya genang. Hal yang unik dari telaga ini adalah adakalanya telaga ini bakal penuh dengan air dan bewarna hijau yang meanjakan mata, namun adaklanya airnya kosong meninggalkan lengkungan dalam . Bagi penduduk Jaho, nama kumbang yang dinobatkan untuk telaga ini adalah karena ada kalanya akan terdengar bunyi bunyi yang seperti bunyi kumbang atau kepakan kumbang. Suatu fenomena alam yang menakjubkan.
Talago Kumbang
                                                
Memiliki hutan hujan yang basah, tak salah lagi kalau sepanjang jalur perjalanan hingga kawasan telaga ini telah diklaim oleh pacet yang bakal senang mencium setiap bagian kulik yang dia klaim juga adalah haknya akan pendatang yang masuk tanpa ijin mereka.Keberadaan pacet ini akan menemani perjalanan hingga ketelaga yang juga mereka klaim daerah kekuasaan mereka.


Pacet hanyalah pemanis perjalanan kalau memasuki hutan basah yang masih terjaga alami, namun sepanjang pejalanan menuju telaga takkan mengecewakan, kita bakal disungguhi pemandangan yang lumayang indah dari barisan bukik barisan yang bergelombang , ditambah lagi dibebarapa tempat singkarak bakal muncul menambah keindahan lukisan pencipta yang mempesona dari tanah para datuak ini, barisan pohon berbatang putih bakal tak asing kita temui disini, pohon yang juga bayak ditemukan didaerah hutan G. Tandikek dan Talamau, pohon yang unik karena pada dasarnya batangnya tidaklah putih melainkan dipenuhi sejenis lumut sehingga terlihat seperti di cat putih oleh orang.

Singkarak dari ketinggian dalam perjalanan menuju telaga
                                  

Rehat sejenak diperjalanan sebelum menuju telaga, memaksimalkan tenaga karena badan bukanlah karang yang tetap tegar dan kuat walaupun telah dihempas gelombang berkali kali. dan istirahat sambil melihat,menikmati pemandangan lepas kearah singkarak.

Pohon berbatang putih yang seperti ini adalah teman sepanjang jalur menuju telaga
                        
Butuh waktu sekitar dua jam perjalanan yang lumayang menguras tenaga, dibeberapa spot pendakian sangat terjal yang menyulitkan pendakian ditambah lagi tipe hutan basah yang punya jalur tanah yang lunak. Tapi segala perjuangan yang ditempuh selama pendakian bakal terbayar dengan keelokan telaga yang bewarna hijau ini. Satu hal yang pasti ketika kaki mencapai pinggir telaga ini adalah Tuhan membentuk sesuatu dengan sempurna, hijaunya air telaga memanjakan mata seolah setiap elektron dalam tubuh ini bergetar menyaksikan keindahan yang "menakutkan" ini. Sebuah telaga yang menjadi perlengkap danau di negeri seribu danau ini, inilah Telaga KUMBANG-keindahan ditengah lembah bukit Tui nagari Jaho ini.


Telaga Kumbang, menjadi saksi bahwa kebersamaan dalam perjalanan yang sangat berharga, besok kelak ketika kaki sudah tak bisa melangkah bahkan hanya untuk bergeser selangkah saja, hal yang paling mahal bukan rumah megah, bukan mobil mewah tapi pertemanan dan bercandaan. maka nikmat Tuhan mana lagi yang kita ingkari.







Share:

2 comments:

Translate

Our Facebook page