26 March 2015

Keindahan telaga dewi dipuncak gunung singgalang

Baik lah sobat semua kali ini saya akan menceritakan pengaman pendakian gunung singgalang bersama kawan kawan TML Adventure sebelum melai cerita petulangan kami simak sedikt dulu tentang gunung singgalag.
Gunung Singgalang merupakan salah satu dari beberapa gunung yang ada di Provinsi Sumatera Barat. Ketinggian gunung Singgalang mencapai 2,877 meter dari permukaan laut. Gunung Singgalang secara geografis terletak di Kabupaten Agam, gunung singgalang merukapan jenis gunung vulkanis yang sudah tidak aktif lagi. Gunung ini berjenis hutan gunung yang lembab dan banyak menyimpan kandungan air.
foto gunung singglang dan dandikek dari dalam pesawat
Lanjut lagi pada cerita kami, saya dan kawan kawan menjadwalkan pendakian ke gunung singgalang hari sabtu dan berkumpul dirumah saya sabtu paginya biasanya setiap pergi mendaki lebih sering kumpul dirumah saya sih,, setelah semua kawang kawan berkumpul dirumah kami langsung packing dan membagi tugas ada yang pergi membeli logistik dan sebagian lagi packing setelah semua packing kami pun siap siap untuk berangkat kegunung singgalang, pukul 08.00 pagi kami mulai berangkat menuju desa pandai sikek kebetulan jarak dari rumah saya ke pandai sikek tidak terlalu jauh, untuk sampai ke pandai sikek kita mesti lewat koto baru dan terus ke desa pandai sikek dalam perjalanan ke desa pandai sikek kita dapat melihat keindahan alamnya ranah minang dengan hamparan sawah kiri kanan dan pemandangan gunung marapi dan gunung tandikek yang berdampingan dengan gunung singgalang yang merupakan tujuan pendakian kami kali ini untuk sampai ke desa pandai sikek dari rumah saya memakan waktu kira kira 20 menit perjalan dan setelah sampai dipandai sikek kita mesti melewati  tanjakan yang cukup terjal untuk sampai ke pos lapor gunung singglang, sampai di pos lapor kita mesti lapor dan injin melakukan pendakiang gunung dan mencatak semua nama rekan rekan, setelah lapor kami melanjutkan perjalanan menuju tower pemancar stasiun televisi RCTI dan TVRI yang merupakan pintu masuk pendakian atau pintu rimbo kami sampai di tower pukul 08.30 dan berenti sejenak sebelum melakukan pendakian, dari sini kita dapat meliah pemandangan yang bagitu indah dari gunung marapi, danau singkarak, kota padang panjang
foto pemandangan danau singkarak dari tower
Tepat pukul 09.00 kami mulai pendakian dari tower mulai berjalan kita akan melewati tumbuhan pimping dan sampai harus menunduk untuk melewatinya untuk rute pendakian sampai ke puncak kita dapat mengikuti kabel listrik yang sampai ke puncak gunung singgalang untuk trek gunung singgalang cukup terjal dan mesti menyiap kan tenaga mesti extra, lanjut lagi ke perjalanan kami setelah melewati tumbuhan pimpiang sekitar 1 jam perjalanan kami sampai di SUMBER AIR 1, disini kita dapat mengisi perbekalan air dengan menuruni sampai ke sungai.
Dari sumber air 1 kita akan menempuh rute yang menanjak sampai ke cadas, perjalanan menuju cadas kira kira membutuhkan waktu sekitar 5 jam perjalan dan kami pun terus melanjutkan perjalan menuju puncak dengan rute yang cukup terjal membuat nafas kami ngos ngosan juga dan berhenti sejenak untuk mengambil nafas dan meminum air yang dibawa dan melanjutkan kembali perjalan dengan perlahan lahan saja agar tenaga tidak cepat terkuras, setelah 3 jam perjalanan kami pun berhenti sejenak di sumber air untuk memasak air dan membuat kopi dan menikmati bekal yang kami bawa sambil bercerita dan bercanda gurau untuk mengalihkan rasa lelah yang terasa setelah 30 menit beristrahat kami pun melanjutkan perjalan kembali menuju puncak dalam perjalanan kami pun mengalami insiden dengan tersengat lebah salah satu rekan kami dan tidak bercampur rasa panik kami membawa teman ketempat yg cukup datar dan mencabut bisa lebah yg mash melekat lehernya dan memberi obat pada tempat yang tersengat lebah tadi setelah keadaan cukup tenang kembali kami melanjutkan perjalan dan setelah 2 jam perjalanan kami sampai dicadas, di cadas kami berhenti sejenak untuk mengembalikan tenaga yang sudah terkuras dari tadi dengan rute yang cukup terjal. Dan kami lanjutkan perjalanan kembali, perjalanan menuju puncak memakan waktu 1 jam perjalanan dari cadas cadas gunung singgalang terdiri dari bebatuan padat berwarna kuning dan di tumbuhi dengan pepohonan berjenggot dan sesekali kita akan dapat menjumpai bunga adelweiss walau sangat jarang sekali ditemui, dalam perjalanan menuju puncak ditengah cadas kita akan jumpai sebuah tugu yang dinamakan tugu galapagos, tugu ini sebagai monumen hilangnya salah satu siswa pecinta alam (sispala) galapagos SMA 1 Pandang sekitar tahun 90 an dan tertulis ditugu “terbanglah kau wahai sang elang,,,” 
foto saat kami mendaki cadas gunung singgalang
Dari cadas kita juga dapat melihat pemandangan lepas ke arah gunung marapi yang terletak tepat didepan dan jika beruntung cuaca bagus tidak berawan kita juga dapat melihat pemandangan bukittinggi, pandang panjang dan danau singkarak, setelah kami melewati cadas kami akan memasuki kawasan hutan yang lebih lembab lagi dan pohon pohon diselimuti lumut tebal dan tak lama setelah melewati hutan lumut sampailah kami di Telaga Dewi disini mata kita akan dimanjakan oleh keindahan alam telaga dewi gunung singgalang yang begitu indah yang menyejukan mata memandang dan membuat semua rasa capek perjalanan dari tadi terbalas semua dengan keindahan telaga dewi, disekitar telaga dewi kita juga dapat menjumpai hutan lumut yang sangat lebat. 

ini adalah moment yang saya abadikan dalam satu jepretan "keindahan telaga dewi gunung singglang"

Kami sampai di puncak pukul 04.05 sore dan langsung mencari tempat untuk mendirikan tenda dan setelah kami mendirikan tenda lansung memasak untuk mengis perut yang sudah keroncongan ini dan duduk santai di atas pohon menikmati keindahan telaga dewi.
 
menikmati keindahan telaga dewi pohon "rancak bana"

foto menjelang senja ditelaga dewi
senja pun meninggalkan kami dan ditemani malam kami pun membuat api unggung dan duduk didepan api unggun menghangatkan badan dari dinginnya malam itu dan ditemani secangkir kopi kami pun asik asik cerita cerita sampai mata ini pun mulai mengantuk,,, ini lah membuat hati kita senang dapat berkumpul dengan sahabat duduk didepan api unggun menikmati indahnya alam ini bersama sama.
Malampun pergi dan di sambut subuh yang begitu menyejukkan sambil mengadap ketelaga sampai sang mataharipun keluar menghangatkan pagi ini dengan cuaca cerah kami pun menyambut pagi dengan menyeduh secangkir kopi hangat di dalam tenda menghadap telaga.
 
subuh yang sangat menyejukkan titepi telaga dewi
hari pun mulai siang saya dan sahabat TML Adventure mengelilingi telaga dewi sampai berenti di pohon kecil yang menjorok ketelaga dewi yang merupakan ciri khasnya telaga dewi, setiap pendaki kesinggalang pasti sering kesini dan mengabadikannya dalam sebuah jepretan foto dan tak sampai distu masih ada lagi puncak digunung singgalang ni untuk sampai disana memerlukan waktu 1 jam perjalanan disana terdapat beberapa tower pemancar yang merupakan tempat muara tiang tiang listrik yang kita jumpai selama dalam perjalan menuju puncak, dalam perjalan nan menuju puncak itu kita akan dimanjakan dengan hijaunya hutan lumut yang setiap pohon sudah tebal dengan tumbuhan lumut disini tidak tinggal kami pun mengabadikannya dalam sebuah jepretan foto hehehhehe… 

foto saat saya berada dihutan lumut

pemandangan gunung marapi ditower tempat bermuaranya kabel listrik
dan tak lama sampai lah kami di puncak dari puncak kita dapat melihat indahnya pemandangan danau maninjau jika kita beruntung hari cerah tampa awan dan juga kita dapat melihat puncak gunung tandikek dengan mulut kawah menganga keatas dan juga pemandangan lepas ke gunung marapi dan pemandangan kota bukittinggi, cukup lama kami berada di puncak dan kami pun kembali ketelaga menikmati keindahan telaga dewi, begitu kaya dan indahnya  alam minang semoga selalu terawat dan terjaga…
dan hari pun menjelang siang pukul  11.00 pagi pun saya dan kawan kawan sarapan dan memulai packing kembali siap siap untuk perjalanan turun kembali bersama sama sampah makanan yang kami bawa keatas gunung, setalah selesai packing pun kami tidak langsung berangkat melainkan menikmai indahnya telaga dewi ini sebentar dan baru lah kami lanjutkan perjalanan turun,,


foto sebelum kami turun kembali
 Petualangan digunung singgalang dengan keindahan telaga dewinya benar benar mengagumkan dan begitu indah kami pun bangga terlahir di ranah minang ini.

“janganlah kita kotori gunung gunung dengan sampah yang kita bawa keatas tetapi bawalah sampah turunkembali minimal sampah makanan kita sendiri yang kita bawa”
“JANGAN KOTORI GUNUNG, GUNUNG BUKAN TEMPAT SAMPAH DAN GUNUNG AKAN LEBIH INDAH TANPA SAMPAH”
BY : TML ADVENTURE


Share:

24 March 2015

Keindahan di Kaki Gunung Singgalang

Pagi waktu itu tanggal 21 maret 2015 waktu masih dalam keadaan tertidur tiba-tba hp sanya berdering ternya kawang yang menghubungi pergi bertualang lagi, sebelumnya malam kita sudah komunikasi tentang planing untuk hari esok tetapi kita ngak ada planing eee tau tau nya pagi di telpon ajak pergi bertualang lagi melihat keindahan di kaki gunung singgalang, eiittsss,,,, langsung saja saya bilang OKAY, biasa sobat TML (Takana Malompek Langsung) hehehheheh….
Kami pun langsung siap siap packing siapin alat alat yang diperlukan untuk bertualang karna persiapan perlengkapan tu harus,,, safety tetap utama dan slesai packing pun berangkat dimana tempat kami rencanakan bertemu saya pun langsung berangkat kelokasi sampai disana ternyata teman saya sudah sampai duluan, kali ini kami yang berangkat beranggokan lima orang dan kami pun langsung iyuran untuk membeli perbekalan dan langsung berangkat ketujuan kami yaitu,,,, tunggu dan lanjutin ja bacanya sobat hehhee..


panorama dibukit jalan menuju nagari toboh dengan latar mt. singgalang
Kami berangkat dari bukittinggi arah padang luar dan lanjutkan perjalan ke arah balingka yaitu arah jalan ke danau manijau, dan sekitar 30 menit kita sampai di daerah balingka Kec. IV koto dan lanjutkan perjalan arah kecamata malalak disni adalah tempat tujuan kami kali ini trus melanjutkan perjalanan menuju Kec. Malalak untuk sampai ketujuan diperlukan lagi waktu kira kira kurang lebih tiga puluh menit lagi untuk sampai di tujuan, dalam perjalan ketujuan kita dapat melihat hijaunya perbukitan disepanjang perjalan dan di tengah peralan pun kami juga mendapati sebuah air terjun yang cukup indah dan kami pun berhenti sejenak untuk melihan dan mengabadikan moment tersebut hehehhe,,,
sekitar lima belas menti berhenti kami melanjutkan perjalanan kami dan sudah cukup lama di jalan kita dapat menikmati indahnya kec. Malalak dari ketinggian dari atas bukit kita dimanjakan oleh indahnya panorama kec. Malalak dan kota pariaman serta kita dapat meliah bibir pantai jika cuaca cerah tempat ini pas bangat buat lihat matahari tenggelam..
foto saya waktu melihat air terjun dalam perjalanan

Kembali lagi ke peralanan setelah cukup lama kami pun sampai di daerah tempat tujuan kami kali ini yaitu di nagari toboh jorong bukik malanca kec. Malalak kami pun langsung pergi kerumah warga untuk meminta ijin masuk kelokasi tujuan kami dan menitipkan motor kami, setelah ijin dengan warga setempat kami langsung berangkat menuju lokasi tujuan sampai di pintu masuk tujuan kami pun bertemu dengan anak anak setempat atau si bolangnya nagari bukit malanca.
 
foto ini diambil waktu akan memulai perjalanan ke air terjun (pintu masuk air terjun)
Kami ajak saja ikut dengan kami ke lokasi tujuan serta menjadi petunjuk jalan kami dan si bolang pun mau kami ajak pergi perjalanan pun semakin seru dengan ditemani oleh sibolang suasana semakin bersemangat, kami pun terus berjalan kelokasi tujuan dipandu oleh sibolang, trek kali ini kita memasuki hutan dan melintasi sungai dan menyisiri anak anak sungai, dari pintu masuk perjalanan untuk sampai kelokasi dibutuhkan waktu kurang lebih satu jam perjalan kami pun terus menyisiri hutan dan melintasi sungai yang kami lewati, dalam perjalanan kami pun senda gurau degan sibolang membuat suasana makin bersemangat untuk mengilangkan rasa lelah berjalan dan setelah melakukan perjalanan selama empat pulun menit kami sampai di tujuan pertama yaitu keindahaan dikaki gunung singgalang air terjun siburai burai sungai janiah pertama yang dari tadi saya ceritakan kemena tujuan kami dari tadi.

air terjun siburai burai sungai janiah yang pertama kami temui

Air terjun pertama ini cukup tinggi dan memiliki dua buah lubuk dibawahnya benar benar indah dan menakjubkan tempat ini, kami pun berhenti sebentar dan melanjutkan perjalanan ke air terjun siburai burai sungai janiah yang pertama kata sibolang tempatnya lebih indah lagi dari yang pertama dan kami pun semakin bersemngat dan melanjutkan kembali perjalanan menuju air terjun kedua tersebut karna saat balik kita juga akan melalu air terjun pertama ini dan kami melanjutkan ke air terjun kedua yang paling atas dengan hanya menyisri tepi tepi sungai dan membutukan waktu sebentar kira kira 15 menit kami pun disapa oleh dentuman air terjun yang jatuh dari atas yang begitu indah dan mengagumkan begitu indahnya alam ranah minang ini,,, air terjun yang tinggi dengan airnya yang besar jatuh membasahi batu batu tebing air terjun membuat kami terpukau melihat keindahan air terjun siburai burai sungai janiah ini dengan rasa syukur kami dapat melihat keindah alam ini begitu sempurna Allah menciptakan alam ini, Semoga kita semua dapat menjaga dan melestari kan alam ini.
 
air terjun siburai burai sungai janiah yang kedua kami temui
 
keindahan air terjun siburai burai sungai janiah

Dan kami pun beristrahat dan tanpa lama lama kami pun langsung saja mengabadikan moment ini dengan berfoto dengan sibolang yang sudah menunjukan kami tempat yang begitu indah dengan penuh tawa kami terus menikmaik keindahan air terjun siurai burai sungai janiah dan kurang lengkap rasanya jka ke air terjun kita tidak mandi ya ngak sobat heheheh kami pun bersama menyebur kelubuk air terjun dan hempasan embun embun dari air terjun yang dingin dapat kembali menyegarkan kembali badan ini.

foto bersama sibolang dan ajank yang disebelah kiri saya
ilhan dan anjank rekan dari TML
Sudah cukup lama mandi kami pun memasak bekal yang kami bawa dan menyantanya bersama sama dengan sibolang. Perutpun sekarang sudah terisi kembali kami dan sibolang kembali berfoto foto di air terjun heheheheh dan melnjutkan perjalanan balik ke air terjun pertam tadi karna hari pun sudah melai mendung kurang bagus berlama lama di air terjun pertama karna kalau hari hujan dapat membuat intesitas air cepat besar dan kita pun bisa terjebak untuk melintasi sungai,,, dan setelah lima belas menit berjalan kami pun sampai kembali di air terjun yang pertama untuk sampai di lubuak air terjunnya kami pun mesti menuruni tebing yang cukup landai untuk menjaga keselamatan semua kita mesti turun dengan tali yang di ikatkan kepohon yang cukup kuat dan menuruni tebingi tersebut dan menikmati dentuman air terjun yang turun masuk dalam lubuknya cukup lama kami disini menikati keindahan air terjun.
perjalanan turun keair terjun yang pertama dengan sibolang

Kami pun melanjutkan kembali perjalanan keluar dari hutannya dan sampai di pintu masuk air terjun tadi kami pun digurur hujan deras yang cukup lama untung kami semua cepat balik karna klu lama lam di dalam perjalan kami bisa terjebak dengan air sungai yang besar saat hujan turun…
petualangan kali ini bener bener sangat menakjubkan dan begitu indah ditambah lagi kami di perjalanan menuju air terjun ditemani sibolang,

Sebenarnya masih banyak lagi air terjun yang terdapat di kec. Malalak ini karna akses yang kita kurang tau dan trek untuk sampai di air terjun juga membutuhkan perjuangan,,,
dan air terjun lainnya yang pernah kami pergi di daerah kec.malalak ini yaitu air terjun siburai burai sasai begitu warga setempat menyebutnya air terjun yang cukup tinggi juga,


 
foto di air terjun siburai burai sasai

Letaknya juga tidah jauh dari jorong bukik malanca letaknya kalu tidak salah di jorong campago tepatnya jorong sebelun bukik malanca yang kami lalui d perjalanan tadi.

“cerita kami ini hanya sekedar ingin berbagi, betapa indahnya alam rana minang ini dengan syarat “JANGAN RUSAK KEINDAHANNYA””

KEEP YOUR ADVENTURE SAFETY AND SAVE OUR NATURE

BY : TML ADVENTURE
Share:

20 March 2015

Trip Mt. Tandikek 2438 mdpl TML Adventure

Gunung Tandikat juga merupakan bagian dari 3 puncak gunung di Minangkabau yang dikenal dengan Puncak-puncak Tri Arga (yaitu Singgalang, Marapi dan Tandikat). Meski Tandikat kurang populer di kalangan para pendaki, tapi ini dianggap sebagai nilai lebih. Suasana yang alami dan jarang dijamah manusia menjadikannya berbeda dengan kedua puncak gunung yang lain.
Gunung Tandikek jarang sekali didaki dan hewan liar seperti harimau sumatra masih bisa ditemui di hutan-hutan Gunung Tandikat ini. Untuk mendaki gunung ini dibutuhkan alat dan kemampuan navigasi yang memadai. Keadaan jalan setapaknya tidak jelas dan bahkan kadang-kadang hilang atau terputus, serta hutannya masih rapat dan lembap. Selain itu antara ketinggian 650—1.700 m dpl, dijumpai banyak sekali pacet di sekitar jalan setapaknya. Hal-hal tersebut membuat gunung ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pendakinya.

Pendakian ini kami mulai dari Rute Desa Singgalang Ganting
Dari Padang Panjang kami mengendarai sepedamotor menuju Desa Singgalang Ganting melewati pemandian alam terkenal di kota Padang Panjang yaitu Lubuk Mata Kucing. Nah, di desa inilah kita melakukan registrasi pendakian dan melapor kepala kelapa jorong setempat atau jurukuncinya bernama bapak St. Brain (merupakan gala yg diberikan di adat minang kabau setek besar) . Registrasi dipungut biaya lima ribu rupiah per orangnya. Melalui registrasi ini nama pendaki akan dicatat. Hal ini untuk mencegah kemungkinan terburuk jika pendaki hilang atau belum kembali pada waktu yang ditentukan. Dalam pendakian ini kami beranggotakan 10 orang, sebelumnya kami semua juga belum pernah pergi ke gunung tandikek tetapi kami telah mencari informasi mengenai gunung ini dan bertanya juga pada penduduk setempat bagaiman jalur dan treknya sebagai mana yg pernah saya ceritakan sebelumnya di petualangan sebelumnya di surga tersembunyi di kaki gunung tandikek. Di desa ini pula terdapat warung-warung penduduk dimana kita dapat membeli logistik yang masih kurang. Dari desa ini kita menuju mushola terakhir sebelum melakukan pendakian. Perjalanan dari Desa Singgalang menuju mushola terakhir membutuhkan waktu lebih kurang empat puluh lima menit dengan track menanjak tetapi kita tidak perlu cemas karna tracknya tidak begitu curam dan sekarang jalannya sudah di aspal.
foto pertama memulai perjalan sesudah mushola
Dari mushola, kita dapat melanjutkan perjalanan. Track berikutnya adalah melalui saluran air atau bandar hingga kita mencapai sebuah sungai berbatu yang cukup besar dengan lebar kurang lebih 5 meter. Setelah melakukan perjalan dari mushola sekitar 50 menit kita sampai di shalter 1 dan sumber air, Di sini kita dapat beristirahat sejenak sambil menikmati suasana sungai berbatu. Di sini pula kita dapat melakukan aktivitas memasak karena tersedia banyak air. Kebetulan kami nanjak waktu itu sore jam 6 sore dan sampai di shalter 1 pukul 6.50 sore dan kami memutuskan untuk mendirikan tenda karna tidak mungkin melanjutkan pejalan malam hari dikarna kan jalurnya samar samar.
Saat mendirikan tendapun kami di gurur oleh hujan lebat dan kami pun hujan-hujanan mendirikan tenda dan lansung mengganti pakaian dengan yang kering agar terhindar dari rasa kedinginan hebat setelah tenda selesai didirikan, kami pun lansung memasak dalam tenda untuk menghangakan badan yang sudah kedinginan tadi dan beristirahat untuk melanjutkan perjalan esok harinya. Sebelum melanjutkan perjalanan pagi ini, ada baik nya kita menigisi jug/tempat air mengingat track berikutnya tidak ada sumber air sebelum kita sampai di sumber air berikutnya dengan jarak tempuh enam jam perjalanan lagi.
Track berikutnya adalah perjalanan menajak yang terus menerus tanpa ada ”bonus”/jalan datar. Kemiringan mencapai empat puluh lima derajat. Di track inilah kekuatan fisik dan mental benar-benar di uji, Biasanya para pendaki sering melakukan istirahat sejenak pada track ini guna mengembalikan kekuatan.
foto saat kami istrahat ditengah perjalan
Setelah perjuangan yang cukup keras sampailah kami di shalter 2 dan sumber air. Di sini sering dijadikan area camp bagi para pendaki karena letaknya yang dekat dengan sumber air. Area ini mempunyai kontur/bidang yang cukup datar sehingga dapat mendirikan tenda. Namun di area camp ini kita hanya dapat mendirikan maksimal hingga tiga tenda mengingat bidangnya datarnya yang tidak terlalu luas. Sedangkan sumber air berada di sisi kanan. Untuk mencapai sumber air kita perlu turun ke bawah dengan ketinggian kurang lebih sepuluh meter. Namun, air yang mengalir di sumber air ini relatif kecil, Area ini juga sering dijadikan para pendaki sebagai tempat bermalam. Di sini juga banyak terdapat ranting dan dahan pohon yang sudah mati yang cocok untuk dijadikan api unggun.
foto saat berada di shalter 2
sumber air kedua ditengah perjalanan

Tetapi kami terus melanjutkan perjalanan hanya berhenti sebentar disi untuk mengisi persedianan air yang sudah kurang dan melanjutkan kembali perjalanan sampai ke sumber air yang ke 3 dalam perjalanan menuju puncak kira kira memakan waktu 60 menit dan disini baru saya dan kawan kawan berhenti dan memasak bekal yang kita bawa agar tenaga yang sudah terkuras dari tadi dapat pulih kembali dan trus melanjutkan perjalanan kembali.
foto saat pemsangan tanda saat istrahat

Dari area tempat kami memasak ini untuk mencapai puncak diperlukan waktu kurang lebih satu jam perjalan lagi dengan track yang mempunyai kemiringan kurang lebih empat puluh lima derajat. Setelah menempuh track tersebut barulah kami mesti melewati track menurun lagi dan menanjak lagi untuk sampai di Puncak Gunung Tandikek. Mencapai puncak gunung merupakan sebuah kenikmatan bagi kami maupun para pendaki lainnya. Saya dan kawan kawan sampai di puncak gunung tandikek tepat pukul 5 sore dan lansung mendirkan tenda. Namun kenikmatan tidak sampai di sini saja, kami masih dapat menikmati kawah Gunung Tandikek yang suara kawahnya seolah-olah menyambut kedatangan kami, Kawah gunung tandikek berada kurang lebih lima puluh meter di bawah puncak dan kami pun beruntung dapat cuaca yang sangat bagus sore itu dapat menikamti indahnya matahari terbenam dari puncak gunung tandikek.
foto saya saat menikmati indahnya mathari terbenam di puncak
gunung tandikek


puncak gunung tandikek
Kami pun langsung mengabadikan moment itu, hari pun semakin gelap dan kami pun masuk kedalam tenda untuk beristrahat dan memasak air untuk menghangatkan badan dan memasak bekal bekal kami dan bercerita cerita sama kawan kawan dan bersenda gurau sampai malam
posisi kami saat berada dipuncak gunung tandikek
malam itu hari tetap bagus bintak pun terlihat jelas dan ditemani sinar bulan dan beristrahat agar tenaga kami kembali fit untuk besok pagi. Pagi pukul 5.30 saya pun keluar dari tenda bertiga dengan teman untuk menyaksikan matahari terbit dan kami pun beruntung juga mendapatkan matahari terbit yang begitu indah…maha besar Allah telah menciptakan alam ini dengan begitu sangat indah
foto matahari pagi dari gunung tadikek
Hari pun menjelang siang kami pun memasak kembali untuk membuat sarapan dan melanjutkan perjalanan menuju kebawah kawah tandikek, Untuk menuju ke kawah ini kita harus sangat berhati-hati karena kemiringan mencapai enam puluh derjat, dengan tanah cadas yang rapuh. Setelah dua puluh menit perjalanan menurun dari puncak barulah kita sampai di kawah gunung tandikek. Di sinilah kita merasakan sebuah kenikmatan baru. Kawah Tandikek berkontur datar berbentuk sumur, dimana sekeliling kawah ini kami dapat melihat pusat titik semburan gas sulful. Para pendaki sering juga mengambil belerang yang berwarna kuning ini untuk kenang-kenangan ataupun untuk obat, kami pun juga ikut mengambil belerangannya yang katanya berkhasiat untuk memuluskan kulit muka.
foto kawah tandikek dari puncak

foto saat berada di kawah kawah kecil tandikek

foto saat berada di kawah tandikek
Masih ada yang menarik dari kawah ini, yaitu terdapat sebuah gua dan gua yang cukup besar yang mengelarkan asap belerang dan tetesan air hangat dari dinding gua. Di gua ini kita dapat beristirahat dan melakukan kegiatan memasak, karena di kawah ini juga terdapat sumber air. Dan setelah cukup lama menikmati indahnya kawah gunung tandikek saya dan kawang pun kembali ke puncak dan packing melanjutkan perjalanan pulang setelah beristrahat dari kawah tandikek,
foto dimulut gua kawah gunung tandikek dengan asap belerang
yang keluar dari dalam gua

dan di dalam perjalanan pulang kami diguyur hujan dari shalter 2 sampai kebawah dan sampai di shalter 1 kami mesti melintasi batang aia (sungai) dimana setelah diguyur hujan deras air sungai pun meluap untung adanya pohon yang tumbang melintasi sungai tersebut kami pun mesti hati hati melintasinya dengan tali di ikat kepinggan dan melintasi sungai tersebut,
perjuangan saat melintasi sungai melewati pohon yang terbelintang
ditengah sungai
satu satu saya pindahkan carrier yang besar melintasi sungai tersebut air pun semakin besar dan kami pun melintasi sungai tersebut bergantian dengan tali di ikat di pinggan agar kita lebih aman melintasi sungai ini bener benar petualangan yang sangat berharga dan tidak akan pernah saya lupakan bersama dengan kawan kawan. Sampai kembali kami dengan selamat dan sehat tanpa kurang satupun di mushola tempat kita memulai pendakian.



By : TML Adventure

“SELAMA PERJALANAN KITA LALUI DENGAN NIAT BAIK KARENA ALLAH, MAKA ALLAH AKAN MEMBERIKAN JALAN YANG MULUS DAN MEMBERIKAN LEBIH DARI YANG KITA HARAPKAN”

“JAGA ALAM DAN LESTAIKANLAH MAKA ALAM AKAN SELALU BERSAHABAT DENGAN KITA”

JAGAN KOTORI GUNUNG, GUNUNG BUKAN TEMPAT SAMPAH


Share:

Surga tersembunyi di Kaki Gunung Tandikek

perjalanan ini terjadi waktu kami ingin melakukan pendakian ke gunung tandike sumtra barat dan kami semuanya belum pernah pergi sebelumnya, jadi agar dapat terlaksana saya dan dua teman saya melakukan survey langsung jalur pendakian gunung tandikek dan bertanya sama penduduk setempat dimana jalur masuk ke gunung tandikek bagaimana trek pendakiannya dan apakah jalurnya jelas, dan penduduk setempak juga memberitahukam bahwasanya juga terdapak air terjun yang bagus di jalur pendakian gunung tandikek, dan kami pun sangat tertarik untuk mengunjungi dimana tempat air terjun tersebut, dan kali ini petualangan kami bukan ke gunung tandiket tetapi surga yg tersembunyi di kaki gunung tandikek.
Hari rabu tanggal 11 maret 2015 saya bertiga dengan teman melakukan pencarian dimana jalur masuk pendakian gunung tandikek di nagari singgalang tepatnya jorong gantiang kabupaten tanah datar, kalau kita dari padang panjang dapat ditempuh lewat pemandian lubuk matok kucing padang panjang. lanjut lagi kecerita saya sewaktu di gantiang tempat masuknya tujuang kita sambil cerita certa dengan penduduk setempat di sebuah kedai kopi bahwa terdapat air terjun yang bagus di kaki gunung tandikek dan kami pun menanyakan jalan menuju ke air terjun tersebut dan berapa lama jarak tempuh kesana dan setelah cukup informasi yang kami dapat saya dan teman pun langsung berangkat menuju air terjun tersebut.
Sebelum melanjukan perjalanan keair terjun pertama yang harus kita lakukan ialah meminta injin kepada pak jorong setempat dan kami pun minta injin ke pak jorong dulu baru melanjutkan perjalanan, selanjutnya kami memulai perjalanan melewati perkebunan penduduk setempat dengan hamparan tanaman hijau yang menyejukan mata dan kira kira 10 menit meleewati perkebunan warga baru kita masuk dalam lereng lurah dan melewati jalur aliran air sampai ke sungai,

foto perjalanan menuju air terjun menyisir sungai

dalam perjalanan kami pun beruntung dapat melihat beberapa ekor burung anggang (rangkong) dengan bunyi khas mereka seolah menyapa kedatangan kami, burung anggang merupakan burung yang mulai langka jadi buat semuanya agar dapat menjaga habitatnya dan tidak di buru, lanjut perjalanan saya dan teman setelah melewati lereng lurah sampai di batang aia (sungai) kami mesti menyebrangi dua batang aia, sebelum kita menyebrangi batang aia kita mesti melihat keadaan sekitar paka airnya dapat dilalu tampa tali tau tidak karna waktu itu aia sungi tidak besar kami dapat melaluinya tanpa bantuan tali, ingat kawan kawan jika kita bertualang melewati air kita harus selalu sedia tali yang cukup panjang untuk melintas jika sungai yang kita lewati cukup besar,

foto ketika sesudah melintasi sungai

dan selanjutnya kami menyusuri batang aia kedua untuk sampai ketujuan kira kira membuthkan waktu lebih kurang 30 menit untuk sampai di air terjun dan menyiriri batang aia tersebut berpijak pada batu batu di tepi batang aia kita mesti hati – hati karna batu batu tersebut cukup licin dan kami pun harus berjalan berdekatan agar dapat saling menjaga satu dan lainnya setelah melakukan perjalan selama 30 menit kami pun sampai di air terjun lubuak batang aia duo yg pertama 

air terjun lubuak batang aia duo yang pertama

dan memang betul tempatnya begitu bagus, indah dan masih asri kami pun langsung mengabadikan tempat yang indah ini kedalam sebuah foto. Selesai menikmati idahnya air terjun pertama kami melanjutkan kembali  perjalan ke air terjun berikutna yang letaknya tidah jauh dari air terjun pertama hanya beberapa meter dari bawah tetapi kita melaewatinya dengan memanjat tebing batu yang cukup landai dengan berpegangan dengan urat pepohonan

foto ketika memanjak tebing batu

dan melewati semak semak dan sampai di air terjun kedua yang bentuk lubuknya hampir persisis dengan air terjun pertama tepati lubuaknya lebih dalam dari yang pertama dapat dilihat dengan warna airnya lebih gelap dan kebiruan dari yang pertama disini kami hanya mengambil foto saja 

air terjun lubuk batang aia duo yg kedua

lokasi air terjun lubuk batang aia duo yg kedua

dan tidak lama berfoto kami melanjutkan ke air terjun yang terkhir dengan jarak tempuh kira kira 15 menit untuk sampai dengan mendaki lereng lurah sampai jalan merunduk melewati tumbuhan rotan dan lanjut berjalan di tepi batang aia dengan bebatuan yang cukup besar, sesampai di air terjun kami dikejutkan dengan seekor kucing besar (harimau dahan) yang sedang berjalan di tepi air terjun rasa yang bercampur aduk terdiam takuk dan terpukau melihat secara langsung di alamnya kami pun tidak sempak mengabadikan kedalam foto karna hanya terdiam dan terpukau melihatnya dan harimau tersebut langsung berjalan menuju rimbumnya semak,
harimau yang kami lihat di air terjun terakhir (foto di
ambil dari goggle) 

foto air terjun terakhir tempat kami melihat harimau

seumur umur pergi bertualang baru kali ini kami melihat harimau langsung dihabitatnya, ini benar benar pengalaman sangat berharga buat kami bertiga karna bru kali ini kami melihat harimau secara langsung di habitatnya dan untuk keamanan kami bertiga langsung saja kami putar belakang dan turun menuju air terjun yang pertama agar kami merasa aman,,,
Sampai di air terjun pertama kami bertiga pun beristrahat memasak dan bercerita tentang harimau yang kita liat tadi, kami pun benar benar tidak menyangka akan sampai bertemu si kucing besar itu yang terpinting kita jangan membuat gerakan keut waktu bertemu agar hewan tersebut tidak merasa terancam dan menyerang balik kita, dan setelah beristrahat sebntar kami pun menyempatkan untuk mandi di lubuk air terjun sebntar dan melanjutkan peralanan pulang…

By : TML Adventure

Apupun yang kita temui di hutan atau di gunung jangan lah kita merusak dan mengusik faunanya tetapi jaga dan lestarikanlah agar penerus kita dapat menikmati keindahan dan faunanya,,


Salam rimba dan salam lestari

Share:

Translate

Our Facebook page