28 September 2017

Sikadunduang---Nuansa matahari dari negeri diatas awan

Kali ini saya akan membahas sedikit tentang bagian dari nagari singgalang, tepatnya dijorong sikadunduang, satu dari 8 Jorong yang ada di nagari ini, sebuah daerah pertanian dengan ketinggian lebih dari 1000 MDPL dan tepat berada dibagian gunung singgalang, membuat daerah ini memiliki suhu yang dingin. Dan Jika kita kembali kemasa beberapa waktu lalu di daerah sini terkenal dengan lobak singgalangnya yang melegenda, walau keberadaannya nyaris punah.

Bagian menarik dari tempat ini, Jorong sikadunduang bagi saya adalah pemandangan ketika munculnya matahari yang malu malu memancarkan semburat jingga dari spectrum cahaya paling panjang sekaligus paling lemah. Munculnya sang surya yang memecah keheningan malam dan menandakan waktu Istirahat sudah berakhir.

Pemandangan matahari terbit dari atas sini Sangatlah memukau, dari Balik Gunung Marapi yang gagah menjaga tanah minang ini, matahari mulai memamerkan kegarangannya (kegarangan yang timbul dari Reaksi fusi matahari yang menyatukan Hidrogen menjadi helium). Warna jingga keemesan menjadi bagian yang tak bisa dilupakan, apalagi Kalau diselingi kabut tipis pagi yang memantulkan cahaya matahari membuat pemandangan tak ada duanya.
Dinginnya suhu dipagi hari, bukanlah hambatan untuk menyaksikan keindahannya, dingin dan pekatnya malam akan pudar dan hilang seiring munculnya sang Surya, perlahan mengusir dingin yang menjerat. Tak ada hari istimewa untuk menyaksikan pemandangan ini, tapi sekitar pertengahan tahun atau sekitar bulan juni adalah saat yang paling tepat, karena posisi matahari tepat dibelakal Gunung Marapi.

Sebenarnya tidak hanya matahari terbit yang memukau disini, pemandangan matahari tenggelam pun tak kalah indahnya. Tapi biasanya keindahan matahari tenggelam tak mudah didapatkan karna biasanya sore sering di tutupi kabut. Tapi Kalau beruntung mendapatkannya pasti kalian takkan berhenti bersyukur menyaksikan keindahan tersebut.
Disinilah, di Jorong paling tinggi dinagari singgalang ini, saksi Tuhan menciptakan keindahan alam sumatera Barat tergambar. Kokohnya Gunung Marapi, Singgalang dan Tandikek atau triarga lebih dikenalnya menjulang tinggi menjaga ranah bundo kanduang ini. Dari sini juga akan menyuguhi pemandangan laut pariaman, Danau singkarak, serta bukit bukit barisan yang hijau. Selain itu, Kalau beruntung kita bakal melihat keberadaan Gunung Talang yang malu malu mengintip dari balik bukit.
Sebenarnya bukan hanya pemandangan matahari terbit yang memukau disini, ada sebuah air terjun yang lumayan indah disini, air terjun "pamandian angku lareh". Tapi sayang, keberadaan air terjun ini sudah tak terawat, bagian lubuk air terjun ini tertutup timbunan longsor dan pohon tumbang. Dan untuk mencapai air terjun ini tidaklah sulit, hanya butuh berjalan beberapa menit, ditambah lagi diselingi pohon cemara di sepanjang jalannya.

Merupakan bagian tertinggi di nagari singgalang, dan berada di ketinggian lebih dari 1000 MDPL, membuat Jorong sikadunduang ini sering ditutupi kabut yang senang mencium tanahnya, membuat seolah olah berada didaerah yang penuh aura mistis (hahhaaa, agak lebay sich).
MIST CREATED A MYSTERIOUS THING THAT IS ALSO CREATED A MYSTICS, hahahaa.
See yaaaa....
Share:

12 September 2017

TARUKO, tabiang takuruang ampek koto


TARUKO, tabiang takuruang ampek koto begitulah orang mengenalkannya kepada saya, taruko awalnya merupakan barisan bukit yang mengelilingi ngarai sianok, namun karna faktor alam (mungkin gempa bumi) mengakibatkan bukit tersebut terpisah dari barisan bukit yang mengelilingi ngarai sianok.

Share:

09 September 2017

Puncak Akasia Surga Tersembunyi di Sudut Danau Singkarak Part 2

Danau singkarak yang terhampar di dua kabupaten yaitu Solok dan Tanah Datar menjadi danau terbesar kedua di pulau Sumatera setelah danau Toba. Cekungan danau ini terbentuk akibat aktivitas tektonik atau pergeseran lempeng, sehingga tidak heran banyak perbukitan yang juga berada disekitarnya. Terlepas dari keindahan danaunya sendiri, begitu banyak spot-spot yang juga menarik disekitar danau Singkarak yang sayang kalau tidak dikunjungi, salah satunya Puncak Akasia.


Kami sangat tertarik untuk mengunjungi puncak ini, karena lokasi yang masih terjaga dan belum terlalu ter-expose. Pada suatu akhir pekan menjelang tengah hari kami mulai bersiap-siap untuk berangkat menuju Puncak Akasia, dengan membawa sedikit perlengkapan untuk sekedar ngopi-ngopi santai disana. Kemudian kami berangkat dari Panyalaian di Kab. Tanah Datar menuju puncak akasia yang berada di perbatasan antara Kab. Tanah Datar dan Kab. Solok. Perkiraan waktu perjalanan kesana sekitar 35 - 40 menit menggunakan motor.


Kami mulai perjalanan siang itu, melalui kota Padang Panjang, di tengah perjalanan kami berhenti untuk membeli cemilan secukupnya karena memang tempat yang kita tuju ini tidak terlalu jauh, tapi yang harus diperhatian kalau ke tempat ini adalah, usahakan membawa persediaan air yang banyak, karena tidak ada sumber air di Puncak Akasia ini.


Dalam perjalanan jika dari arah Padang Panjang kita akan melalui jalan ditepi danau Singkarak, sesampainya di gapura perbatasan Kab. Tanah Datar dan Kab. Solok terdapat persimpangan disebelah kiri, nah! dari situlah kita masuk menuju Puncak Akasia. Dari jalan tersebut kita akan masuk ke pendakian, setelah jalan aspal usai kita akan menempuh jalanan tanah yang bergelombang, jika saat hujan mungkin akan merepotkan jika ditempuh dengan motor, namun untunglah kami mendapati jalan kering dan cukup mudah dilalui.



Sampai disana kita telah dinanti oleh tuan rumah Puncak Akasia, hmmm, sangat kontras dengan pemandangan sekitar terlihat hanya sebatang pohon yang masih kokoh berdiri, yang kelihatannya sudah cukup tua, sangat indah karena juga disekitar pohon tersebut dikelilingi oleh ilalang yang cukup tinggi, kita bisa berteduh dibawah pohon ini karena ukurannya yang cukup besar dan memiliki dahan-dahan yang besar.




Saat baru sampai disana kami mulai menggantungkan hammock, dan bersantai sembari yang lain menyiapkan kopi. Keindahan puncak ini memang tidak diragukan lagi, kita bisa merasakan hembusan angin yang sejuk dan rindangnya berada dibawah pohon besar yang "men jomblo" ini.




Dari sini kita bisa melihat view yang beragam, seperti danau Singkarak dan gunung Marapi, gunung Singgalang yang bergandengan dengan gunung Tandikek, gunung Sago dan gunung Talang. Berada di Puncak Akasia ini membuat kita lupa waktu hingga senja pun tiba, kita bisa menikmati sunset dari ini. Setelah puas bersantai semari menikmati keindahan alam di Puncak Akasia ini, kami pun kembali pulang.

Itulah pengalaman kami saat mengunjungi Puncak Akasia. Semoga bisa menjadi salah satu pilihan untuk teman-teman untuk memanfaatkan liburan maupun akhir pekan.

“KEEP YOUR ADVENTURE SAFETY, SAVE OUR NATURE AND HAPPY” NIKMATI ALAM TANPA MERUSAK KEINDAHANNYA
Share:

07 September 2017

Langkuik barangin, Surga tersembunyi malalak gak ada habisnya

Langkuik Barangin

Langkuik Barangin, demikian masyarakat setempat menyebutnya, berlokasi di Malalak, kenapa disebut langkuik barangin? mungkin karena air terjun ini diapit kiri dan kanan dengan tebing. Saat kita berada dibawah air terjun, kita akan sangat merasakan terpaan anginnya walau sudah berdiri beberapa meter dari lokasi jatuhnya air terjun.
Share:

05 September 2017

Bukit Sakura di Danau Manijau

Bukit Sakura munkin setelah membaca judul dari postingan ini terlintas dipikiran pembaca adalah sebuah bukit yang berada di negara jepang yang ditumbuhi dengan bunga bunga sakura yang terkenal dinegara jepang, melainkan masih di Negara kita sendiri "Indonesia". Bukit sakura merupakan sebuah daerah dengan perbukitan yang apabila orang orang datang ke tempat itu ketika sampai diatas puncaknya kita dapat dengan leluasa menyasikan suguhan pemandangan dari ketinggian yang sangat indah dan menakjubkan dengan berlatarkan sebuah danau yaitu Danau Maninjau yang terletak di Kabupaten Agam Sumatra Barat. Menurut informasi yang kami dapat lokasi ini dinamai puncak sakura karna dulu pernah seorang turis jepang datang kesini yang seperti menemukan keindahan bukit sakura di kampung halamannya, padahal tidak ada bunga sakura di bukit ini. 


Kami akan menceritakan perjalanan kami menuju Bukit Sakura sudut lain dari perbukitan melihat keindahan Danau Manijau, perjalanan kami mulai dari Bukittinggi. Pembaca pasti pernah mendengar nama objek wisata Puncak Lawang di Kecamatan Matur atau juga pernah mengunjungi tempat wisata ini. Perjalanan dari Bukittinggi menuju puncak lawang memakan waktu lebih kurang 45 menit perjalanan berkendara dan untuk sampai di  objek wisata puncak lawang, tapi tujuan kita bukan kepuncak lawang tetapi bukit sakura. Barang kali belum banyak orang tau dengan tempat ini, selain lokasinya cukup jauh dari jalan raya akses jalan menuju tempat ini juga tergolong sulit, karena jalan yang akan kita lalui merupakan jalan tembok cor semen.



Pejalanan akan lebih mudah kita lakukan dengan berkendara dengan sepeda motor karna jalan tergolong cukup sempit dengan coran semen dan tanjakan dan turunan yang cukup ekstrim juga, walau tidak semudah berkendara di jalanan aspal tetapi perjalanan ini memberikan tantangan tersendiri dan didalam perjalanan. Kita juga dapat menikmati pemandagan hutan yang hijau yang asri, bukit sakura berada di Jorong Data Munti atau Data Kaciak Kenagarian Baringin Kabupaten Agam yang terleta di atas perbukitan yang memberikan pemandagan yang menarik dan mempesona.



Setelah melewati jorong data munti sekitar sepuluh menit perjalan kita akan sampai di Bukit Sakura, disini kita dapat melihat hamparan keindahan seluruh danau maninjau dan perkampungan penduduk dengan tempat yang masih asri karna jarang ditempuh karna banyak yang tau tempat ini, selain keindahan danau manijau jika cuaca cerah kita juga dapat menikmati keindahan Gunung Singgalang dan Gunung Tandikek yang berdiri kokoh bergandengan dan jangan lupa untuk mengabadikan setiap sudut keindahannya dengan sebuah foto.



Panorama bukit sakura juga dapat ditempuh dari arah danau maninjau tepatnya dari pasar ahad (pasar akaik), dari kampung jambu atau pun dari arah pasar palambayan. kalau kita dari arah manijau kita bisa singgah di kelok 44 dan juga dapat mampir untuk membeli oleh oleh tau makanan khas maninjau seperti pensi, palai rinuak, dll. Dan tidak bosannya kami mengigatkan nikmati keindahan alam dengan bijak, jaga setiap keindahannya karna kalau bukan kita menjaga siapa lagi.

“KEEP YOUR ADVENTURE SAFETY, SAVE OUR NATURE AND HAPPY” NIKMATI ALAM TANPA MERUSAK KEINDAHANNYA



Jagan lupa baca juga perjalanan kami yang lainnya, Terimakasih

By : TML Adventure
Share:

Translate

Our Facebook page