02 June 2016

Sangsaka Berkibar di Gunung Sago Negri Pembuat Batiah

Sudah lama juga tidak memaikan jari jari di depan laptop…
Apa kabar sahabat pembaca semuanya mudah mudahan sehat selalu…
Baiklah kali ini cerita beranjak ke kota batiah, kota batiah adalah kota yang terkenal dengan batiahnya yaitu kota payakumbuah, payakubuah terkenal dengan kelezatan produk kulinernya yang mengoda selera seperti galamai, beras rendang, rendang belut, rendang telur, martabak telur dan lainnya dan tidak hanya itu payakubuah juga memiliki banyak tempat-tempat yang sangat indah untuk dikunjungi seperti Lemha Harau, Ngalau Indah, Air terjun yang terdapat di lembah harau, dan Ngalau Saribu dan lainnya tapi cerita kali ini tepatnya Di Daerah Sibaladuang kabupaten 50 Kota dan disinilah perjalanan kali ini dimulai tepatnya kami akan melakukan pendakian gunung sago, gunung sago memiliki ketinggian 2261 Mdpl.
Gunung Sago memiliki panorama alam yang patut dikagumi, gunung yang terletak di antara dua kabupaten ini dikenal juga dengan gunung malintang.
Baiklah sebelum melakukan pendakian sebaiknya kita kumpulkan dulu semua informasi bagai mana treknya, perijinannya, dan lainnya. Gunung sago memiliki beberapa jalur pendakian dan kami mulai survcey seminggu sebelum melakukan pendakian dan kami dapat info dari pendaki local dimana jalur pendakian lewat nagari situjuah dan sibaladuang, kami bersama sepakat untuk mendaki lewat jalur sibaladuang dan pergi kelokasi untuk melihat dimana awal perjalanan pendakian dan mencari rumah kepala jorong setempat untuk mendapatkan ijin pendakian. Dan sampai dirumah kepala jorong (pak Dt. Marajo)  nagari setempat kami pun minta ijin untuk melakukan pendakian yang rencana awal kami melakukan pendakian tanggal 15-17 agustus  2015. Ijin telah dapat dari jorong setempat dan kami pun memberi info kepada rekan – rekan bawah pendakian kita telah dapat ijin dan mempersiapkan segala keperluan pendakian.
surve jalur yang akan kami lalui untuk pendakian
Baiklah para sahabat pendaki lanjut lagi,,,
15 agustus 2015 perjalanan dimulai kami semua berkumpul di bukittinggi dan kami beranggotakan 13 orang dan 1 orang dari payakumbuah, jam sudah menunjukan pukul 5 sore dan kami langsung berangkat ke payakumbuah ke nagari sibaladuang. Dari bukittingi ke payakumbuah memakan waktu lebih kurang 1 jam perjalanan sampai disana kami mampir dulu kerumah kepala jorong untuk melapor bawah kami akan mulai pendakian besok pagi dan ngecamp semalam dulu di pintu rimba gunung sago, setelah melapor kami lanjutkan perjalanan menuju pintu rimba dan mendirikan tenda, makan dan istrahat untuk perjalanan besok.

Pagi 16 agustus matahari pun menyapa dengan indahnya kami mulai masak untuk sarapan dan siap siap untuk memulai perjalanan, tepat pukul 9 kami memulai perjalanan dari pintu rimba dengan hari yang cerah kaki ini mulai melangkan menelusuri hutan dengan jalur yang masih asri dan masih terawat terus berjalan dengan trek yang masih landai  dan 1 jam perjalanan kami lewati sampai lah kami di Tanjakan Asmara
foto ditanjakan asmara
Berhenti sejenak di tanjakan asmara mengambil nafas dan perjalanan kami lanjutkan menuju shalter 1 yaitu Galanggang Sibunian, perjalanan kami lanjutkan kembali dengan tanjakan yang sudah menanti dihadapan dengan berjalan santai pelan pelan saja tapak ini mulai melangkah dengan kemiringan yang cukup tegak, dalam perjalanan jangan lupa melihat setiap rekan rekan dengan saling mengkoordinir dan saling menjaga. Perjalanan terus kami lanjutkan dengan perlahan sambil mengatur pernapasan, tidak terasa dua jam kami terus berjalan dan sampai lah kami di shalter 1 galanggang sibunian dan disini kami memutuskan untuk istrahat sejenak ngemil snek dan memasak air untuk kopi.


saat istrahat di galanggang sibunian

20 menit istrahat perjalanan kami lanjutkan kembali menuju sumber air lebih kurang 2 jam perjalanan dari galanggang sibunian dengan trek yang mulai terus menanjak dan bebatuan yang lumayan besar dan jurang disamping kiri  yang cukup dalam, cukup lama perjalanan dan kami sampai di batu lalok. Batu lalok merupakan batu yang cukup besar dan datar dan bisa tidur diatasnya. Berhenti sejenak di batu lalok mengatur pernapasan karna lumayan jauh juga perjalanan dan fisik mulai terkuras, kaki ini pun mulai melangkah lagi dengan terus semangat walau fisik mulai terkuras melewati jalur yang mulai naik turun dan jurang disamping dan mesti hari hati sambil berpegangan pada urat kayu, suara air mengalir pun sudah terdengar arah depan kami dan sampailah di sumber air. Disini kami putuskan istrahat cukup lama untuk memasak untuk mengembalikan tenaga yang sudah terkuras dari tadi.



Cukup lama istrahat makan dan tenagapun sudah kembali kami berkemas dan melanjutkan perjalanan menuju puncak rabuang shalter 2, dan disumber air inilah kita mesti mengisi perbekalan air yang dibutuhkan untuk sampai puncak karna tidak ada sumber air lagi di atas. Tanjakan sabar pun sudah menunggu kami langsung didepan, Tanjakan sabar dari namanya kita pasti sudah pikir mesti sabar untuk nanjaknya karna tanjakan bener bener tegak mesti berpegangan dengan urat urat kayu dan kita mesti hati hati jangan sampai terjatuh,,, 

sumber air sebelum tanjakan sabar
kita mesti saling bantu dan sabar hehehe… disini fisik bener bener ditanya hoohhohoh… tanjakan ini cukup panjang dan benar benar menguras fisik dan langkah ini sering kali terhenti untuk mengatur nafas ditambah carrier yang kami bawa dan 3 jam perjalanan telah kami lalui sampai lah kami di puncak rabuang semua lelah dari bawah terbayar dengan keindahan yang terbentang dihadapan mata ini… keindahan payakumbuah terlihat indah dari sini, di puncak rabuanglah kami mendirikan tenda untuk beristrahat denga lokasi yang cukup luas, tenda pun berdiri dan kami pun terus menikmati keindahan dari sini dan hangatnya matahari menyinari


tanjakan sabar
Untuk sampai kepuncak gunung sago dari puncak rabuang dibutuhkan sekitar 15 menit perjalan tapi di puncak rabuang lah lokasi yang bagus untuk mendirikan tenda dan disini juga pemandangan yang cukup lepas.

Pagi 17 agustus 2015 matahari pun muncul malu malu menyapa dibalik awan dan tepat dihari kemerdekaan bangsa kita ini kamipun mengibarkan bendera merah putih memperingati hari kemerdekaan kita. Dan kebetulan Cuma kami sekelompok yang ada dipuncak tidak ada rombongan pendaki lain naik dari sibaladuang. Setelah selesai mengibarkan bendera kami pun terus menikmati keindahan alam ini bersama sama dengan rasa syukur terhadap sang pencipta dengan segala ciptaan begitu indah…
dan dengan rasa syukur mari lah kita jaga dan terus lestarikan alam yang begitu indah ini..


puncak rabuang gunung sago
Matahari pun mulai tinggi kami semua packing untuk perjalanan turun kembali dan sampai dibawah pukul 6.30 wib dan beruntungnya kami juga dapat melihat matahari terbenam yang begitu indah dan pendakian ini benar benar mengagumkan dan tak akan terlupakan.

By : TML Adventure


 “KEEP YOUR ADVENTURE SAFETY, SAVE OUR NATURE &  HAPPY” NIKMATI ALAM TANPA MERUSAK KEINDAHANNYA



“GUNUNG INDAH TANPA SAMPAH”
Share:

3 comments:

  1. Seru perjalanannya pak. Pas masuk kota Payakumbuh di mana persimpangan kalau mau ke titik awal pendakian di Nagari Sibaladuang tsb? Rencana mau mendaki Sago.

    ReplyDelete
  2. Kapan rncana mau nanjak pak ???
    Info donk???
    Biar bareng
    Wa 081267365746
    Pin D2213222

    ReplyDelete
  3. Boleh nih ada kawan saya penduduk nagari sibaladuang, biasanya mau tu ne gaed ndaki, ckba aja bg spa tw jodoh wa: 082387757286

    ReplyDelete

Translate

Our Facebook page