11 June 2016

PACU JAWI TRADISI KHAS MINANGKABAU

sabtu 16 maret 2016 matahari dengan terik menyinari batusangka, tepatnya di area persawahan nagari sungai jambu kec. pariangan kab. tanah datar. alunan musik tradisional minang pun dengan alat tradisional terdengar ditelinga dan puluhan sapi berjejer diarea persawahan yang selesai panen, lokasi ini bukanlah pasar sapi tapi semua sapi ini berjejer untuk mengikuti pacu jawi. pacu jawi sering jadi perbincangan yang sangat menarik dan membuat kami tertarik untuk menyaksikannya dan setelah mendapat informasi dimana diadakannya kami pun meluncur ke tujuan.

pacu jawi hampir mirip dengan karapan sapi di madura, bedanya pacu jawi di lakukan dibekas sawah berlumpur seedangkan karapan sapi dilakukan di lintasan kering. dahulu pacu jawi hanyalah kegiatan biasa yang dilakukan masyarakat minang untuk mengisi waktu luang selesai panen. kini kebiasaan tersebut sudah menjadi kalender pariwisata nasional yang diadakan di Kabupaten Tanah Datar. biasanya acara ini diadakan di empat kecamatan yang ada di kab. tanah datar yaitu kecamatan pariangan, kecamatan rambatan, kecamatan lima kaum, dan kecamatan sungai tarap.
iringan musik lomba pacu jawi dengan alat musik tradisional 
jawi jawi yang akan diperlombakan


menjelang pacujawi dimulai kami pun mulai mendekat kearea pacu jawi. jawi pun mulai digiring oleh pemiliknya sambil menggotong bajak pacu yang terbuat dari bambu. tidak ada nomor urut, yang siap silahkan maju. sepasang jawi masing masing dikalungkan alat bajak untuk sang joki berdiri. tidak semua sapi menurut saat turun kearena, tak hanya sang pemilik dan joki yang harus siap mengendalikan sapi yang berulah, penonton pun harus siap  angkat kaki atau menghindar jika jawi kabur kearah kerumunan.
joki yang membawa bajak untuk alat pijakan

jawi yang digiring menuju tempat perlombaan
pemasangan bajak pada jawi

pertandingan dimulai, setelah berada diposisi tepat sang joki bersiap untuk mengendarai sepasang jawi dan menginjak alat bajak yang terpisah tersebut. sang joki harus berusaha untuk mengendalikan jawi agar berlari berdampingan dan menjaga keseimbangan dengan ekor jawi. disini yang menarik adalah saat mengendalikan jawi agar terus berlari bukan dilecut seperti kuda tapi dengan memegangi ekor jawi dan gigit, semakin kuat memeganginya semakin cepat pula jawi itu berlari.
jawi baru dilepas dari gasis start


tidak selalu mulus dalam mengendalikan para jawi saat pacu, beberapa kali saat perlombaan jawi terlihat berlari liat tanpa arah sampai joki pun terjatuh dan jawi pun lari menjauh dari pasangannya, terjun kesawah sebelah yang lebih rendah. dan penonton pun riuh tertawa saat joki jatuh berguling guling, penonton sangat riuh saat itu terjadi. penilaian dalam pacu jawi bukan hanya kecepatan waktu tempuh, pemenang pacu jawi adalah sepasang sapinya dapat berlari paling lurus dan tak berbelok belok hingga garis finish.


sangat seru menyakiskan acara pacu jawi ini meski tak sedikit para penonton yang terkena cipratan lumpur dari jawi yang berlari dilintasan. tidak hanya penduduk lokal yang menyaksikan pacu jawi tapi dari luar sumatra barat bahkan sampai para turis luar. banyak fotografer berombongan yang sudah stay untuk mendapatkan angle gambar yang bagus dan kami pun berada dianta rombongan fotografer itu. berbincang bincang dengan panitia, dalam perlombaan pacu jawi ini tidak ada yang dapat hadiah untuk juaranya melaikan cuma sekedar menyalurkan hobi, saluuutt..!!! semua peserta terlihat sangat antusias dalam perlombaan pacu jawi ini...
pacu jawi yang kami saksikan benar benar pengalaman yang sangat asik,,,,

By : TML Adventure
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Translate

Our Facebook page