24 December 2018

Sulik Aia

Sulik air merupakan suatu kawasan atau nagari di kecamatan X koto diatas , kabupaten solok. nagari yang terletak dikawasan danau Singkarak ini memiliki sejarah yang membuat dia memiliki nama yang sedikit unik, sulik aia atau kalau diartikan kedalam bahasa Indonesia adalah kawasan yang kesulikan akan air, tapi kalau kita menginjakkan kaki kesana kita akan mudah menemukan air sama sekali, namun kalau kita menilik asal nama sulik aia, dari wikipedia maka kita akan mengetahui asal nama sulik aia ini. Kata sulik aia (sulik air) dikarenakan saat terjadi pembukaan kampung pertama kali orang orang kesulikan dalam hal mencari air bersih. jadi jelas bahwa kata sulik aia bukan karena kesulitan dalam masalah air tapi terkhusus untuk masalah air bersih. (Itulah sedikit pengantar mengenai nagari sulik air, bukan masalah nama sebenarnya topik kali ini, tapi kami akan membahas sedikit tentang nagari sulik aia dari segi pariwisata yang mungkin bisa dijadikan sedikit referensi untuk melengkapi tempat wisata di sumatera Barat).


Nah, jam menunjukkan pukul 10 pagi (atau orang bule cakap 10 am lah) ketika kami ngumpul dirumah salah seorang kawan di bukittinggi, ngumpul yang terasa agak membosankan karena kids zaman now kalau ibarat ngumpul tetap saja sibuk dengan HP-nya masing masing, ngumpul tak bearti kalau sibuk sendiri sendiri sehingga seketika itu kami memutuskan untuk cari cara lain, dan sedikit adventure bersama alam menjadi pilihan, seketika itu kami memutar otak sejenak kemana akan dibawa adventure kali ini dan sulik aia menjadi tujuan yang tepat, karena setelah beberapa saat mencari informasi sulik air juga mempunyai air terjun yang cukup menarik serta bukit galeh yang katanya indah.
Jembatan ombilin menjadi titik awal kami menuju sulik aia, disana terdapat plang penanda arah sulik air dan jarak yang dibutuhkan (walau jarak yang tertulis sedikit meragukan, tertulis 1.5 km namun setelah kami telusuri jaraknya malahan 15 km). niat awalnya kami mencari air terjun malah terpana dengan keadaan nagari yang boleh dibilang sangat sangat cantik ini--Mempesona. Ciri khas rumah minang masih masih banyak ditemukan disini, atap atap gonjong menghiasi tempat ini dibanyak tempat (walau rumah gedong sudah banyak juga menggantikan). 

hal pertama yang membuat kami terpana adalah jembatan yang memiliki atap bergonjong, peninggalan arsitektur minang yang beharga, jembatan ini terletak di jorong Koto Gadang, yang memiliki mural yang unik, mural timbul yang sangat indah, menggambarkan lingkungan sulik air yang asri dengan bukit bukitnya yang menjulang tinggi, cocok buat photo photo yang instamable.


Sekali lagi niat awal kami pengen keair terjun terhambat oleh sisi lain dari nagari ini, terdapat sebuah rumah gadang yang terpanjang yang pernah kami lihat (walau rumah gadang terpanjang dimiliki solok selatan, namun dalam mata kami ini yang terpanjang). Rumah gadang 20 ruang bernama, sebuah cagar budaya hasil peninggalan nenek moyang masa silam yang memiliki luas 60,95 m X 9,34 m. dibangun awalnya oleh  XX koto (X koto diatas dan X koto dibawah) dan awalnya digunakan sebagai tempat berkumpul ninik mamak, para penghulu dan yang terpenting menjadi tempat tinggal bundo kandung sulik air. begitu terpana mata kami, sehingga membuat kami pengen merasakan rumah gadang ini dan salah satu pejabat nagari ini yang baik hati memolehkan kami masuk serta menjelaskan tentang rumah gadang ini.




Kita hanya punya rencana, nikmati proses walaupun dalam menikmati proses tujuan air terjun tak kunjung kami datangi karena hari sudah mulai beranjak petang, kami hanya memaksimalkan adventure kami kali ini dengan mengunjungi salah satu bukit di sulit air ini yang juga punya pemandangan yang indah, bukit bukit yang penuh dengan batuan dan ruimput hijau, paduan yang ciamik dari alam sulik air, solok.


Perjalanan kami tak berakhir disini, karena alam menyajikan sesuatu yang sangat memukau saat matahari memutuskan mengakhiri tugasnya dari suatu hari, senja membiaskan spectrum cahaya panjang dari pertunjukan warna jingga yang memukau. twilight--Another ending, no matter how perfect the day is, it always has to end (dari novel twilight saga). dan bagi kami ini adalah akhir yang sangat indah dari perjalanan suatu hari yang lain dan tentunyua takkan terlupakan.



Share:

0 komentar:

Post a Comment

Translate

Our Facebook page