Gunung
Kerinci dengan ketinggian 3805 mdpl, merupakan puncakgunung
tertinggi di pulau Sumatera juga merupakan puncak ‘Gunung berapi
tertinggi di Indonesia. Gunung Kerinci terletak di provinsi
Sumatera Barat dan Jambi di Pegunungan Bukit Barisan. Gunung ini dikelilingi
hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan merupakan habitat Harimau
Sumatera dan Badak Sumatera. Puncak Gunung Kerinci berada pada ketinggian 3.805
mdpl, di sini pengunjung dapat melihat di kejauhan membentang pemandangan indah
kota Jambi, Padang dan Bengkulu. Bahkan Samudera Hindia yang luas dapat
terlihat dengan jelas. Dari puncak kita juga dapat menikmati keindahan Gunung
Tujuh dengan kawah berupa danau yang sangat indah. Gunung Kerinci merupakan
gunung berapi bertipe stratovolcano yang masih aktif dan terakhir kali meletus
pada tahun 2009
Di
Gunung Kerinci terkenal misteri orang pendek yang masih jadi misteri karena
belum ada yang bisa mendokumentasikan meskipun beberapa penduduk pernah
menyaksikannya. Orang pendek tersebut menyerupai kera dengan tinggi 60 cm yang
memiliki keanehan berjalan dengan telapak kaki terbalik dan meninggalkan jejak
kaki yang terbalik.
Kali
ini kami akan menceritakan pejalan TML Adventure pendakian gunung kerinci,
Untuk mencapai Puncak Kerinci kita bisa melewati jalur Kersik Tuo yang berada
di wilayah Kayu Aro. Jalur Kersik Tuo merupakan jalur umum yang banyak dipakai
oleh para pendaki untuk mendaki ke puncak gunung Kerinci. kami beranggotakan 9
orang dan 8 orang dari padang panjang dan satu orang teman kami menunggu di
padang aro solok selatan, kami memilih mengendarai sepeda motor ke kayu aro. Perjalana
dimulai dari kota padang panjang hari itu tepatnya jumat tgl 18 desember 2013,
kami memutuskan memulai perjalan setelah melakukan shalat jumat, selesai shalat
jumat kami star tepat jam 13.30 dari padang panjang, setelah melakukan perjalan
30 menit disisi jalan kita disuguhi dengan keindahan pemandangan danau
singkarak yang luwas membentang. Disusul kemudian dengan
Danau Kembar yaitu dua buah danau yang juga terlihat disisi jalan sewaktu kami
memasuki daerah kabupaten Solok Selatan. Tidak berhenti sampai disitu, mata
kami dimanjakan kembali dengan panorama indahnya perkebunan the di Solok yang
sangat luas berbukit-bukit. Perjalanan
panjang yang kami lalui hingga sampailah kami di padang aro Solok Selatan
tempat sepupu saya kira kira 2 jam perjalanan lagi menuju Kayu Aro jalur kersik
tuo. Dan kami memutuskan untuk istrahat dan melanjutkan kembali perjalanan
besok pagi. Paginya di padang aro kami packing perlengapan pendakian serta
membeli perbekalan untu pendakian, selesai semua perlengkapan kami lanjutkan
kembali peralan menuju kayo aro denganmenggunakan mobil dan setelah 2 jam
perjalanan sampailah kami di tugu macan kayo aro jalur kersik tuo, disini kami
berhenti sejenak menatap keindahan gunung kerinci dengan haparan kebun teh.
Simpang
Macan, Kersik Tuo – R10 – Pintu Rimba (1800 mdpl)
Pendakian dimulai dari
simpang tugu macan, dari tugu macan kami menggunakan mobil menuju pintu rimba untuk menghemat waktu dan tenaga menuju Pintu Rimba. Sebelum
mencapai Pintu Rimba kita berhenti dulu di R10 (Pos Penjagaan Taman Nasional
Kerinci Seblat) untuk mengurus perijinan pendakian dan melanjutkan kembali
perjalanan menuju pintu rimba. Kami semua berkumpul tepat di Pintu Rimba
Gunung Kerinci berdoa dan kemudian mulai bergerak. Langkah kaki pertama mulai
menapaki jalur awal pendakian Gunung Kerinci. Perjalanan
dari Pintu Rimba menuju Pos 1 dapat ditempuh dalam waktu 30 menit melalui hutan
tropis dengan jalur yang relatif landai. Di Pos 1 terdapat pondok /shelter yang
masih layak untuk tempat berteduh
Pos 1 – Pos
2 (2000 mdpl)
di pos 1 kami tidak
berhenti dan memutuskan lanjut berjalan terus sampai Pos 2. Pos ini terkenal
dengan jalur perlintasan Harimau, Perjalanan
dari Pos 1 menuju Pos 2 ditempuh dalam waktu 30 menit , medan pendakiannya
masih landai di Pos 2 Terdapat Sumber air
berupa sungai kecil yang mengalir deras di musim hujan, lokasinya berada di
sisi kiri jalur pendakian. Disini kami berhenti sejenak sambil berbincang
bingan dengan kawan kawan, setelah cukup beristrahat kami melanjutkan kembali
perjalanan menuju pos 3.
Pos 2 – Pos
3 (2250 mdpl)
Perjalanan
dari Pos 2 ke Pos 3 ditempuh dalam waktu 45 menit, tracknya mulai menanjak,
terkadang curam. Sementara perut sudah mulai teriak
minta makan karna ini sudah
lewat jam makan siang dan setelah perjalanan cukup lama sampailah kami di pos
3. Pos 3 terdapat Pondok/sherter yang masih bisa
dipakai untuk berteduh namun tempatnya tidak cukup luas dan hanya menampung 1
tenda,
Pos 3 –
Shelter 1 (2500 mdpl)
Dari
Pos 3 menuju Shelter 1 dapat ditempuh dalam waktu 1 jam 45 menit melalui hutan
tropis basah dengan medan yang cukup terjal dan Hawa dingin mulai terasa dibadan kami, sampai
di shelter 1 terdapat tanah
lapang dan kami beristrahat sejenak
mengumpulkan tenaga yang sudah mulai terkuras dari tadi dan memakan makanan
ringan yang kami bawa untuk pengganjal lapar,
saat beristrahat kami pun berjumpa dengan para pendaki luar daerah tepatnya dari pulau jawa, setelah itu kami melanjutkan kembali perjalanan menuju shelter 2.
Shelter 1 –
Shelter 2 (2950 mdpl)
Menuju
Shelter 2 jalurnya lebih menanjak daripada jalur sebelumnya, Dari Shelter 1
menuju Shelter 2 dapat di tempuh dalam waktu 3,5 jam, hari pun semakin sore
kondisi fisik kami yang benar benar mulai terkuras, kebetulan kami mendapati
hari yang cerah saat matahari yang mulai tenggelam yang dapat kami lihat dari
sela sela daun pepohonan membuat kami bersemangat kembali melihat keindahan
alam ini walau kaki ini sudah lelah berjalan dan memikul carrier yang berat ini
dan hawa dingin kian terasa ditubuh ini dan pada akhirnya kami sampai di shelter
2,
hari pun sudah mulai gelap, Di Shelter 2 terdapat rangka besi yang sangat
cocok untuk tempat camp sebelum ke puncak dan kami pun memutuskan untuk
mendirikan tenda di shelter 2 karna kondisi fisik yang sudah lelah dan hari pun
mulai gelap. Kami pun berbagi tugas sebagian mendirikan tenda dan sebagia
mencari kayu untuk api unggun dan memasak tentunya heheheh udah lapar dari
tadi,,, makan bersama sama ditemani dengan kop hangat di depan api unggun dan
bercengkrama ria,,, kami pun istrat pukul 10.00 malam untuk menjaga kondisi
melanjutkan perjalanan subuh subuh karna perjalanan masih cupuk jauh.
Shelter 2 –
Shelter 3 (3200 mdpl)
Pagi pukul 2.00 kami
siap siap kembali melanjukan perjalanan menuju shelter 3, Perjalanan dari Shelter 2 menuju Shelter 3 ditempuh
dalam waktu 1,5 jam perjalanan melalui jalur air yang menanjak dan licin. Jalur
berupa terowongan dengan medan yang terjal terkadang kami harus berpegangan
pada akar pohon. Sesampai di Shelter 3 kita akan disuguhi pemandangan yang luar
biasa, tampak di kejauhan Danau Gunung Tujuh dan desa Kersik Tuo yang
terlihat jelas jika cuaca tidak berkabut.
Summit
Attack Shelter 3 – Puncak Kerinci (3805 mdpl)
Dari
Shelter 3 kita sudah bisa melihat bagaimana medan menuju Puncak Gunung Kerinci.
Kita akan melalui medan bebatuan dan berpasir mengikuti beberapa punggungan.
Perjalanan dari Shelter 3 menuju Puncak Gunung Kerinci dapat ditempuh dalam
waktu 3 jam. 15 menit. Jalur menuju puncak cukup extrem kami
berjalan di lereng bebatuan dan pasir yang membuat sepatu kadang terbenam
sehingga sulit berjalan, sewaktu perjalanan menuju puncak kami pun sempat dapat
kabut, kita mesti hati hati dan jangan lupa melihat teman yang berada di
belakang dan jangan sampai terpisah dan kami memutuskan untuk berdiam dulu
disana sampai kabut mulai menghilang. Setelah cukup lama berjalan kami menemui memoriam yang dikenal dengan Tugu Yudha, untuk mengenang seorang pendaki bernama Yudha Sentika yang hilang dan jasadnya tidak ditemukan. Tugu Yudha merupakan dataran luas padang pasir terletak persis di bawah puncak Gunung Kerinci dari sini kita dapat menyaksikan keindahan sunrise tapi sayang kami kurang beruntung karna cuaca berkabut tidak dapat melihat saat matahari muncul di arah timur..
Lepas dari Tugu Yudha
kini kami hanya harus menaiki satu tanjakan panjang lagi untuk sampai ke
puncak. Medannya berupa tanjakan terjal berpasir dan berbatu. Sangat sulit
berjalan di medan seperti ini. Tenaga pun sudah terkuras dari tadi karna
treknya bener bener deh… kami pun beristrahat sebentar dibalik batu
menghangatkan badan dengan kopi yang dibuat sebelum muncak, dan Setelah melalui
perjuangan panjang langkah kaki kami sampai lah di daratan yang tidak cukup
lebar ini lah puncak gunung kerinci.. 3.805 mdpl..
Dan sewaktu memandang
ke sekitar, luar biasa. Danau Gunung Tujuh tampak jelas dan indah sekali dari
sini. gumpalan awan berlapis-lapis dibawah kami, samudera diatas awan. Luar
biasa kami berdiri di ketinggian 3.805 Mdpl
Dengan senang hati
bersama kawan kawan menikmati keindahan alam ini dengan berucap syukur
alhamdulllah kami sampai disini dengan keindahan yang begitu sempuran tuhan
ciptakan.. dan cukup lama kami di puncak kami pun mulai turun kembali menuju
camp, Sebaiknya sebelum pukul 10.00 siang kita
harus turun dari puncak karena resiko kabut mulai turun dan membuat kita
kesulitan untuk menemukan jalan turun. Sampai di camp kami pun langsung memasak dan packing kembali untuk perjalanan
turun.
Alhamdulillah, satu
petualangan baru telah kami lakukan waktu itu tempat eksotis yang pernah kami
datangi. Yaitu Gunung Kerinci. Sebuah gunung aktif yang sangat besar, disebut
sebagai atap Sumatera, gunung berapi tertinggi di Indonesia. Akhirnya kami
berhasil sampai kesini dan Terima Kasih Alhamdulillah saya ucapkan kepada Allah
SWT yang telah mengijinkan kami menikmati salah satu alam indah ciptaan-Nya.
By : TML Adventure
Dan tidak bosan bosannya
“KEEP YOUR ADVENTURE SAFETY, SAVE OUR NATURE & HAPPY” NIKMATI ALAM TANPA MERUSAK KEINDAHANNYA
“GUNUNG INDAH TANPA
SAMPAH”
MaasyaAllah...luar biasa, kereen n dahsyat!!
ReplyDeletedi sana apa aja persyaratan adminitrasi mendakinya bang?
ada eidelweiss ga?